Smilenews.id – Kota Depok – Kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak terus menunjukkan peningkatan. Kondisi itu turut dirasakan pihak manajemen Primaya Hospital Depok, yang mencatat banyaknya pasien anak datang dengan keluhan gangguan pernapasan.
Kepala Divisi Medis Primaya Hospital, dr. Sarah Cinthya Margaretha, mengungkapkan bahwa sekitar 30–60 persen anak sebenarnya mengalami gangguan napas. Dari jumlah itu, 1–6 persen di antaranya terindikasi mengidap Obstructive Sleep Apnea (OSA).
“Gangguan napas itu ada beberapa jenis. Sekitar 1 sampai 6 persen anak mengalami OSA,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (12/12/2025).
Tiga Kali Ngorok dalam Seminggu Bisa Jadi Tanda OSA
Sarah menjelaskan, salah satu gejala OSA yang dapat dikenali adalah suara mendengkur atau ngorok saat anak tidur. Kondisi itu menandakan adanya hambatan pada saluran napas.
“Kalau dalam satu minggu orang tua mendengar anak ngorok tiga kali saja, itu bisa menjadi tanda adanya gangguan pernapasan saat tidur,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk memastikan penyebabnya, diperlukan pemeriksaan lanjutan berupa sleep test. Pemeriksaan fisik serta penunjang akan dilakukan terlebih dahulu oleh dokter anak.
“Biasanya sampai usia 6 tahun itu sudah terlihat apakah anak punya kebiasaan ngorok atau tidak,” katanya.
Jika ditemukan gangguan ISPA atau masalah pernapasan lain, pasien akan dirujuk ke dokter spesialis seperti THT, paru, atau saraf, bergantung sumber permasalahannya.
Amandel Besar hingga Masalah Paru Bisa Picu Ngorok
Direktur Primaya Hospital Depok, dr. Hanny Merliana, menambahkan bahwa amandel besar menjadi salah satu penyebab anak mendengkur. Penanganannya bisa dilakukan melalui pembedahan jika diperlukan.
Selain itu, masalah di area paru-paru juga dapat memengaruhi saluran napas anak. “Kalau ada masalah di paru, bisa dilakukan bronkoskopi untuk memastikan penyebabnya,” ujarnya.
Hanny mengakui ISPA termasuk lima penyakit terbanyak yang ditangani di Primaya Hospital Depok, khususnya pada pasien anak.
“Rata-rata disebabkan infeksi virus dan bakteri. Tahun ini kasus influenza juga cukup tinggi,” ungkapnya.
Primaya Hospital Hadirkan Dua Layanan Baru
Sebagai upaya meningkatkan layanan, pada perayaan hari jadi ke-3, Primaya Hospital Depok meresmikan dua layanan terbaru: Layanan Kemoterapi dan Klinik Sabrina yang berfokus pada kesehatan pernapasan anak.
Layanan kemoterapi menjadi solusi bagi pasien onkologi yang membutuhkan terapi berkelanjutan tanpa harus bepergian jauh. Fasilitas tersebut dilengkapi pemantauan dokter spesialis dan mengikuti protokol keamanan standar onkologi modern.
Chief Business Development Officer Primaya Hospital Group, Yoseph Bambang Pamungkas, mengatakan pihaknya terus memperluas fasilitas kesehatan untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
“Depok ini rising star di Primaya Group. Penduduknya padat, sehingga kapasitas rumah sakit juga perlu ditambah,” kata Yoseph.
Ia menyebutkan bahwa secara eksisting, Primaya turut menambah centra excellence, dokter spesialis, hingga volume kapasitas pelayanan. Hingga tahun ini Primaya Group telah memiliki 20 rumah sakit dan berencana membuka cabang baru di BSD dan sejumlah kota besar lainnya.
Subscribe To Get Update Latest Blog Post
[mc4wp_form id=664]No Credit Card Required

Leave Your Comment: